Sebagaimana kita tahu, di awal tahun 2021 ini, Facebook melalui layanan pesan instan WhatsApp telah memperbaharui kebijakan privasi platform chatting mereka. Diantara poin pentingnya adalah pengguna harus mengizinkan WhatsApp untuk saling bertukar data dengan seluruh produk perusahaan Facebook mulai dari Instagram, Messenger, hingga platform Facebook itu sendiri (termasuk Facebook Ads di dalamnya).
Perbaharuan kebijakan yang cukup agresif ini membuat banyak orang akhirnya mencari platform komunikasi alternatif lain. Diantara yang cukup terkenal baru-baru ini adalah Signal. Aplikasi buatan sebuah instansi non-profit dari Amerika ini digadang-gadang sebagai platform chatting paling aman dan menjunjung tinggi privasi setiap penggunanya. Buat kamu yang belum tahu apa itu Signal App dan apa yang membuatnya berbeda, berikut beberapa key points yang menarik untuk kamu ketahui tentang aplikasi ini.
Apa Itu Aplikasi Signal
Signal adalah
privacy-focused platform dengan fitur pesan instan dan
voice-talk yang dapat digunakan baik di Android, Apple, serta desktop dengan gratis dan tanpa biaya. Signal dikembangkan oleh sebuah perusahaan non-profit Signal.org yang dinahkodai oleh Marlinspike dan mantan Co-founder WhatsApp, Brian Acton.
 |
| signal app logo |
Sebagai sebuah entitas yang berdiri sendiri dan tidak berhubungan secara langsung dengan private company manapun, Signal dipercaya bebas dari praktik jual beli data serta pemanfaatan informasi pengguna untuk kepentingan iklan dan bisnis seperti yang dilakukan aplikasi rival serupa.
Fitur dan Teknologi dibalik Signal App
Setiap komunikasi yang ada dalam aplikasi Signal bersifat end-to-end encryption (e2e), artinya, yang dapat membaca pesan yang dikirimkan hanyalah pihak pengirim pesan dan penerimanya saja. Hal ini dikarenakan encryption key tidak di generate oleh server Signal melainkan di perangkat ponsel masing-masing pengguna.
Dengan adanya teknologi ini, perusahaan Signal sekalipun tidak dapat membaca pesan yang Anda kirimkan, bahkan dalam rilis resminya, satu-satunya data yang diperoleh oleh platform Signal, yaitu nomor ponsel pengguna itu sendiri. Berikut ilustrasi lengkap perbandingan data yang dikumpulkan oleh setiap platform pesan instan mulai dari Signal, WhatsApp, hingga Facebook Messenger yang dirangkum oleh majalah elektronik Forbes:
 |
| perbandingan data yang dikumpulkan Signal vs Whatsapp |
Fitur lainnya yang bisa Anda temukan dalam aplikasi ini sebenarnya nyaris sama saja dengan aplikasi instant messaging serupa. Berikut ini adalah daftar fitur yang bisa Anda temuka dalam aplikasi Signal:
- Mengirim dan menerima pesan instan
- Panggilan dalam bentuk video dan suara yang terenkripsi
- Membuat chat grup dan invite kontak yang Anda miliki
- Mengirim chat ke diri sendiri dengan fitur "note to self"
- Mengirim berkas di dalam chat dalam format gambar, video, audio, gif, kontak, file, dan lokasi
- Fitur penghapusan pesan otomatis setelah dibaca
 |
| tampilan signal chat dan fitur disappearing message |
Dengan beragam fitur yang disebutkan di atas, jika masalah privasi adalah isu utama yang Anda miliki saat ini, maka mengunduh dan menginstal aplikasi Signal di smartphone Anda adalah pilihan tepat. Cara
download aplikasi Signal dan panduan instalasinya pun cukup mudah sebagaimana kami ulas di bagian berikutnya.
Download Aplikasi Signal
Tidak sulit untuk mengunduh dan menginstall aplikasi Signal, Anda hanya perlu menemukannya di Google Play atau di App Store, lalu melakukan registrasi dengan nomor handphone aktif untuk memasukkan kode OTP yang dikirimkan. Hanya saja, untuk aplikasi Signal Desktop, Anda hanya dapat menggunakannya jika sudah melakukan instalasi via smartphone sebelumnya. Berikut halaman download resmi untuk setiap versi aplikasi Signal:
Bagaimana, mudah sekali bukan? Buat kamu yang penasaran, baiknya langsung saja instal aplikasi instant messaging alternatif ini yang digadang-gadang bebas dari penyalahgunaan data.
