Pada bagian depan dan belakang setiap kendaraan bermotor terdapat aksesoris yang sekaligus berfungsi sebagai identitas kendaraan tersebut. Aksesoris tersebut adalah plat nomor. Setiap plat nomor tertulis dengan kombinasi huruf dan angka yang berbeda.
Kode plat nomor di Semarang |
Setiap huruf mewakili wilayah registrasi atau daerah asal kendaraan yang bersangkutan. Contohnya plat nomor H yang mewakili Kabupaten/Kota Semarang dan sekitarnya.
Tabel Kode Plat Nomor H dan Wilayahnya
Daerah yang diwakili dengan kode plat nomor H juga tidak hanya Kota Semarang saja, namun juga beberapa daerah di sekitarnya. Namun bukan berarti kendaraan dengan plat nomor ini hanya bisa beroperasi di wilayah Semarang saja. Arti plat nomor tersebut adalah bahwa kendaraan yang bersangkutan terdaftar atau teregistrasi di wilayah Semarang.
Selain huruf di bagian paling depan plat nomor, huruf di bagian belakang, yaitu huruf ke 2 dan 3 setelah nomor polisi juga memiliki arti tersendiri. Arti huruf tersebut adalah daerah asal kendaraan. Karena sebelumnya disebutkan bahwa plat nomor H mencakup wilayah Semarang dan sekitarnya, maka untuk mengidentifikasi lebih spesifik diberi tanda melalui huruf kedua setelah nomor polisi tersebut. Berikut daftar lengkap beserta kode huruf yang digunakan.
Nama Kabupaten / Kota | Kode Huruf Depan Plat | Kode Huruf Belakang Plat |
---|---|---|
Kota Semarang | H | A*/W*/G*/F*/H*/P*/Q*/R*/S*/X*/Y*/Z* |
Kabupaten Semarang | H | C*/I*/L*/V* |
Kabupaten Demak | H | E*/N*/J* |
Kabupaten Kendal | H | D*/U*/M* |
Kabupaten Salatiga | H | B**/O*/K*/T* |
Jalan Rawan Razia di Semarang (Plat Nomor H)
Di Blitar razia lalu lintas atau biasa disebut dengan operasi zebra yang biasanya dilakukan oleh petugas setempat ini bertempat di sekitar Jalan Raya Ngaliyan – Mijen, Jalan Raya Mangkang, Jalan Arteri, Jalan Abdulrahman Saleh Semarang Barat, Jalan Raya MT Haryono, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jalan Gunungpati, dan beberapa daerah lainnya.
Semarang yang mempunyai kode plat nomor H ini biasanya akan melakukan razia Jalan atau operasi zebra sesuai dengan aturannya yang sebelumnya ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat. Biasanya Jalan – Jalan yang rawan razia tersebut juga selalu dijadikan Jalan yang terpantau oleh petugas yang bertanggung jawab akan hal tersebut.
Alamat Samsat dan Polres di Semarang
Untuk kamu yang ingin memperpanjang SIM,membuat SIM, mengurus BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) ataupun registrasi untuk identifikasi kendaraan bermotor bisa langsung menuju lokasi Samsat Semarang yang beralamat di Jalan Hanoman Raya No. 2, Krapyak, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah yang mempunyai jam buka mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Sedangkan buat kamu yang ingin memperpanjang atau membuat SKCK ada kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan hal ini kamu bisa langsung menuju ke Polres Semarang yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 85, Tarubudaya, Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dengan kode plat nomor H untuk Semarang.
Kenapa Ada Huruf yang Tidak Dijadikan Kode Plat Nomor?
Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa plat nomor disusun dengan menggunakan huruf A-Z yang mewakili wilayah tertentu. Seperti yang disebutkan tadi, misalnya plat nomor H yang mewakili wilayah Semarang dan sekitarnya. Namun, jika Anda perhatikan dan cari di berbagai situs Samsat contohnya http://dppad.jatengprov.go.id/info-pajak-kendaraan/ yang merupakan situs Samsat Jawa Tengah, ternyata ada beberapa huruf yang tidak digunakan untuk plat.
Kode plat nomor Semarang |
Huruf yang tidak digunakan itu terutama untuk huruf awal yang merupakan kode wilayah registrasi kendaraan. Huruf-huruf yang dimaksud antara lain C, I, J, Q, O, V, X dan Y. Mengapa terjadi demikian? Hal tersebut tidak terjadi begitu saja. Ada latar belakang dan faktor sejarah yang melatarbelakanginya.
- Perbedaan Ejaan pada Masa Kolonial Belanda
Penggunaan plat nomor ini sudah dimulai sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa itu, masyarakat menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Belanda dan Indonesia. Seperti yang sudah umum diketahui, ejaan yang digunakan pada masa itu juga berbeda.
Pada masa itu, digunakan ejaan yang dikenal sebagai ejaan Soewandi. Pada ejaan ini, huruf C ditulis dengan TJ. Karena sistem kode wilayah sudah mulai digunakan pada masa pemerintahan kolonial Belanda, maka jarangnya penggunaan huruf C kemudian juga berdampak pada tidak ada wilayah yang disimbolkan dengan kode huruf C.
- Pembagian Kesatuan Tentara Semasa Pemerintahan Inggris
Selain Belanda, Inggris pernah memiliki keinginan untuk juga memerintah di Indonesia. Akhirnya, Inggris membuat strategi dengan membagi tentara menjadi 26 batalion yang disimbolkan dengan huruf A-Z untuk kemudian dibagi penugasannya ke seluruh daerah di Indonesia.
Sistem batalyon itulah yang masih diterapkan hingga saat ini. Kode huruf yang digunakan untuk menamai pasukan tersebut juga digunakan untuk menandai kendaraan yang dipakai agar tidak tertukar. Namun, dari semua pasukan tersebut ternyata ada yang hanya berstatus sebagai pasukan cadangan.
Pasukan cadangan itu adalah pasukan C, I, J, Q, O, V, W, U, X, Y. Namun khusus untuk huruf W kemudian pada tahun 2000 digunakan untuk kodefikasi wilayah Sidoarjo dan sekitarnya dan digunakan hingga saat ini. Hal serupa juga berlaku untuk kode huruf Z.
Namun sebenarnya, kode plat C bukan benar-benar tidak ada. Kode plat ini tidak digunakan untuk kendaraan pribadi seperti umumnya, sebagaimana pada plat nomor H. Plat nomor C hanya digunakan untuk corps diplomatik yang bertugas di Indonesia. Jadi tidak digunakan untuk masyarakat secara umum.